Jumat, 21 Desember 2012

ISOLASI DNA DENGAN METODE KITCHEN PREPARATION


ISOLASI DNA DENGAN METODE KITCHEN PREPARATION
I.                    Tujuan

1.      Melakukan isolasi DNA melalui metode kitchen preparation
2.      Mengetahui ujud/ profil DNA

II.    Landasan Teori
DNA dapat diisolasi dari berbagai sel atau jaringan baik hewan, tumbuhan maupun manusia. Isolasi DNA merupakan teknik awal dalam pemanfaatan DNA untuk berbagai tujuan. Sebenarnya telah ada metode standar dalam mengisolasi DNA, misalnya teknik atau metode yang dikemukakan oleh Sambrook (1989). Isolasi DNA dari sel maupun jaringan eukariotik, misalnya dari jaringan tumbuhan maupun hewan dilakukan melalui tahap penghancuran sel (lisis), penghilangan RNA dan protein serta pemurnian DNA. isolasi DNA ini membutuhkan alat-alat canggih dan bahan-bahan yang cukup mahal, misalnya EDTA ( Etilendiamin tetra asetat ) yang berfungsi sebagai merusak sel dengan cara mengikat ion Magnesium yang berfungsi mempertahankan integritas sel, SDS ( Sodium dodesil sulfat ) yang dapat melarutkan membrane sel, mendenaturasi protein, enzim proteinase K yang mendegradasi protein, RNAse mendegradasi RNA serta NaCl dan chloroform untuk memurnikan DNA.
Modifikasi teknik isolasi DNA telah dilakukan pada beberapa laboratorium, misalnya pada takaran bahan-bahan yang digunakan atau penguraian/ penggantian jenis bahan yang digunakan sesuai denga sel/ jaringan sumber DNA. Teknik/ metode isolasi DNA yang sangat sederhana adalah metode Kitchen Preparation. Metode isolasi ini memanfaatkan bahan-bahan yang biasanya digunakan ibu rumah tangga yaitu sabun cuci (cair, bubuk atau krim) untuk menggantikan bahan utama yang berfungsi untuk melisis sel, ekstrak buah nanas sebagai sumber enzim protease serta garam dapur.
Isolasi DNA metode Kitchen Preparation menggunakan detergen sebagai alternative pengganti EDTA dan SDS, garam dapur sebagai pengganti NaCl analitik dan jus nanas sebagai pengganti enzim protease. Sedangkan bahan yang akan dilihat DNA nya adalah strowberi, hal ini dikarenakan strowberi mudah dihancurkan. Selain itu, strowberi matang menghasilkan enzim pectinase dan selulase yang membantu memecah dinding sel. Strowberi yang umum dibudidayakan adalah octoploid dengan delapan set genom. Hal ini sangat baik untuk menunjukkan ekstraksi DNA karena memiliki delapan dari setiap jenis kromosom yang juga dikatakan bahwa strowberi memiliki DNA yang berlimpah.

III. Alat dan bahan

1.     3  Buah strowberi ( berbagaimacam buah )
2.     3 Kantong plastic/ 3 gelas plastik
3.     10 ml  Sabun cair/ detergen
4.      Garam
5.      Kertas saring
6.      Tabung reaksi
7.     20 ml etanol dingin (96 %) dimasukkan dalam freezer
8.      Pipet
9.      Gelas ukur
0. corong kaca
11. 1 gelas kimia 250 ml

IV. Cara kerja

1.      Menyiapkan larutan buffer dengan cara mengambil 10 ml sabun cair ditambah dengan seujung sendok teh garam dapur lalu ditambah air sampai larutan menjadi 100 ml.
2.      Memasukkan 2-3 buah strowberi kedalam kantong plastic, kemudian menghancurkan dengan cara menekan-nekan sampai homogen. Kantong plastic jangan sampai bocor.
3.      Mengekstraksi strowberi yang telah dihancurkan dengan saringan kemudian memasukkan hasil ekstraksi tersebut kedalam tabung reksi.
4.      Menambahkan sedikit air sebagai pelarut sampai tinggi larutan 2 cm.
5.      Menambahkan sabun cair dan garam (buffer) kedalam tabung reaksi berisi larutan ekstrak strowberi.
6.      Menghomogenkan larutan dengan cara mengocok tabung reaksi membentuk angka delapan dengan menutup mulut labung reaksi selama 5 menit.
7.      Menambahkan etanol dingin yang baru dikeluarkan dari lemari pendingin kedalam tabung reaksi melalui dinding tabung reaksi secara perlahan-lahan sampai kira-kira sama dengan banyak larutan strowberi.
8.      Mengamati terbentuknya presipitat ( gumpalan putih diatas permukaan atas larutan).

V.    Hasil

Tahap kegiatan
Hasil pengamatan
Strowberi dihancurkan

Mengektrasi strowberi / buah

Menambah air

Menambah sabun cair dan garam dapur(buffer)

Menghomogen larutan

Menambahkan etanol dingin



VI. Pembahasan
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

VII.    Kesimpulan
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

     

VIII. Daftar pustaka

-    Doyle. J. J and Doyle J. L. 1990. Isolation of Plant DNA from Fresh Tissue Focus. Moscow. 12 (1): 13.
-    Smbrook J, E. F. Fritcs and Manicitis, T. 1989. Molecular Kloning: A Laboratory Manual. 2nd Edition. Old spring Harbor Laboratory Press. USA.
-    Maftuchah. 2001. Strategi Pemanfaatan Penanda Molekuler dalam Perkembangan Bidang Hortikultura. Makalah Pemanfaatan Penanda Molekuler di Bidang Hortikultura. Plant reportesis 15 : 8- 15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar